Duit Mudah, Bisa Dibuktikan

Dibayar Sampai dengan 90 Juta, mau.......

Join and Get Paid Instantly

Thursday 10 April 2008

Manusia Paling Agung



Alhamdulillah, wa shalallahu alla sayidina muhammadin. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang masih memberi kita kesehatan dan kekuatan iman ditengah zaman yang semakin tipis dengan iman. Serta semoga shalawat dan salam selalu tercurah pada junjungan kita nabi besar Shalallahu alla sayidina Muhammad wa alla alihi wasobhi wa sallam.

Sebelum baca artikel ini, saya harap sobat semua mau mengawali dengan membaca basmallah dan diniatkan untuk membaca shalawat sekali untuk keseluruhan artikel jika memang ada / disebutkan nama nabi besar kita Muhammad SAW.

Islam..! Selalu dikaitkan dengan Allah sebagai tuhan yang Esa dan Muhammad sebagai Rasul dan utusan-Nya. Rasanya tidak lengkap iman jika kita hanya tahu siapa rasul kita tanpa mengenal lebih jauh sifat dan kepribadian beliau. Dalam kesempatan ini, akan saya tulis sekilas tentang siapa itu Rasulullah sebagai pembukaan untuk penulisan sejarah dan kisah hidup Muhammad yang dapat anda baca pada artikel selanjutnya.

Adalah Muhammad Rasulullah SAW. manusia yang yang mempunyai kepribadian yang paling bagus seperti sabda beliau; ‘Addabani Rabbi, fa ahsana ta’dibi’ (Tuhanku mendidikku, maka sungguh baik hasil pendidikanku). Maka Rasulullah adalah ‘uswah’ (teladan) dalam sifatnya yang luhur. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya ;

“Sesungguhnya telah ada pada Rasulullah (Muhammad SAW) teladan yang baik bagi siapa yang mengharap (anugerah) Allah dan (ganjaran) Hari Kemudian, serta banyak menyebut nama Allah. (QS. 33 AL-AHZAB : 21)

Muhammad SAW. dilahirkan setelah ayahhandanya Abdullah meninggal dunia. Dan ketika beliau berusia enam tahun, ibunya Aminah wafat. Kemudian ia ikut kakeknya Abdul Muthalib yang tidak lama meninggal dunia pula, akhirnya beliau diasuh pamannya Abu Thalib. Sejak kecil beliau bekerja menggembala kambing, lalu ikut berdagang bersama pamannya ke luar kota yang pada akhirnya beliau menjalankan usaha dagang milik janda Khadijah yang dinikahinya.

Sampai pada umur empat puluh tahun beliau diangkat oleh Allah menjadi Rasul-Nya, sebagai rahmat bagi semesta alam. Rasulullah SAW mengaku diperintahkan untuk menyatakan ; ‘Aku tidak lain dari manusia seperti kamu juga, hanya saja aku mendapat wahyu.’ Justru itulah yang menjadikan beliau manusia yang paling agung, sebagaimana firman Allah :

‘Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.’ (QS. 68 AL-QALAM : 4)

Ciri-ciri fisik Rasulullah SAW tingginya sedang, tidak gemuk ataupun kurus, bahunya lebar, dadanya bidang, ototnya kekar, kepalanya sedikit agak besar, dihiasi rambut hitam gelap, sedikit ikal terurai sampai kepundaknya, serta selalu tersisir rapi. Wajah beliau bulat bagai bulan purnama, matanya hitam cemerlang dan bersinar, putih matanya sangat jernih, bulu matanya hitam, panjang dan tebal sehingga terlihat seperti memakai celak. tangannya laksana sutera, langkahnya cepat dan luwes seperti orang yang turun dari ketinggian. Bahasanya jelas dan indah terdengar. Seringkali jika bicara menggelengkan kepalanya, dan menepuk telapak tangannya dengan jari telunjuk, serta menggigit-gigit bibirnya. Kalimat yang penting sering diulang tiga kali agar dapat dipahami.

Bila menoleh beliu menoleh dengan seluruh badannya, bila menunjuk beliau menunjuk dengan seluruh jarinya. Beliau tidak makan kecuali lapar dan apabila makan tidak kenyang serta selalu memulainya dengan basmalah. perawakannya gagah penuh wibawa.

Demikianlah sebagian sosok manusia paling Agung Muhammad Rasulullah SAW. yang telah mengobarkan api islam bersama para sahabat, membawa manusia dari kegelapan dan menuju dunia yang terang benderang. Sebagai muslim, mengimani Rasulullah SAW. adalah suatu kewajiban berikut menghormati dan memuliakannya, Shalawat adalah tanda kecintaan kepadanya seperti yang diperintahkan dalam hadits dan AL-QUR’AN ;

“Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku niscaya Allah akan mencintai kalian.” (QS. 3 ALI-IMRAN : 31)

Kecintaan terhadap Rasulullah, diriwayatkan suatu peristiwa; Abu Dzar rela menanggung haus demi sang kekasih, ialah ketika ia berusaha keras mendorong untanya agar dapat mengejar kembali kafillah Rasulullah. Setiap ia berusaha hasilnya tetap sia-sia, akhirnya Abu Dzar mengambil barang-barangnya dan berjalan kaki di padang pasir dalam terik matahari yang dahsyat. Diwaktu itu Abu Dzar sangat kehausan, namun tidak dipikirkannya. Baginya yang terpenting adalah sampai ke kafilah Rasulullah, kemudian bergabung dengan sahabat-sahabatnya. Dia terus melangkah tiba-tiba matanya melihat segumpal awan di sudut langit, ia menuju ke arah itu karena berkeyakinan hujan akan turun di sana.

Ternyata di sana ia memang menemukan batu besar yang menampung sedikit sisa-sisa hujan. Abu Dzar menghirupnya sedikit saja, tidak meminumnya sampai puas. “Sebaiknya air ini kubawakan untuk Rasulullah, mungkin beliau merasa haus dan tidak mempunyai persediaan air.” hanya itu yang ada dibenak Abu Dzar. Dituangkanlah air itu ke dalam girbah (tempat air), lalu dipikulnya bersama barang-barang bawaannya.

dengan semangat yang tinggi ia menapaki panas dan tinggi rendahnya padang pasir, hingga dari jauh kelihatan bayangan hitam. Dari jauh pula samar-samar prajurit pasukan islam melihat bayangan hitam dan berkata : “Ya Rasulullah, seakan-akan ada orang yang datang ke arah kita.” Rasulullah berkata; “Alangkah baiknya kalau itu Abu Dzar.” Bayangan hitam itu semakin dekat sehingga salah seorang diantaranya berteriak; “Demi Allah, dia adalah Abu Dzar.” Rasulullah berkata ; “Semoga Allah ampunkan Abu Dzar, Abu Dzar hidup sendirian, mati sendirian, dan dibangkitkan sendirian.”

Sebelumnya Abu Dzar dianggap yang tertinggal dari kafillah Rasulullah, dianggap membelot, dan pulang meninggalkan kafilah Rasulullah, sebagaimana beberapa sahabat yang lain. Rasulullah menyambut Abu Dzar, beliau mengambil pikulan dari pundaknnya lalu diletakkannya ke tanah. Karena terlalu letih dan haus, Abu Dzar pun terkulai tak berdaya di tanah. “Ambilkan air, beri dia minum, dia sangat haus,” kata salah seorang, Abu Dzar berkata dengan suara lemah ; “Ya Rasulullah, aku punya air…” Nabi bertanya ; “Engkau punya air, tapi engkau tidak minum ?” Abu Dzar berkata lagi ; “Betul ya Rasulullah. Demi Allah, tadi aku melihat batu besar yang menampung air. Setelah kuhirup sedikit, kukatakan pada diriku; tenggorokan ini tidak akan meneguknya sebelum kekasihku Muhammad Rasulullah meneguknya.”

Demikianlah kecintaan para sahabat terhadap manusia agung Muhammad Rasulullah SAW, seterusnya sejarah mencatat kecintaan para sahabat berjihad bersama dalam menegakkan Islam, walaupun sampai mempertaruhkan nyawa.

No comments: