Duit Mudah, Bisa Dibuktikan

Dibayar Sampai dengan 90 Juta, mau.......

Join and Get Paid Instantly

Thursday 10 April 2008

Teka-teki Kehidupan Manusia

Alhamdulillah, wa shalallahu alla sayidina muhammadin. Manusia, banyak hal yang berada di sekelilingnya yang dapat dirasakan oleh indra yang dimiliki. Ini menunjukkan bahwa kita berada pada alam indrawi / dunia yang dapat dirasakan oleh manusia maupun binatang, karena merekapun paling sedikit mengetahui adanya apa yang terjangkau oleh matanya, terlepas apakah mereka memahaminya atau tidak. Tetapi apabila menyangkut alam lain hanya manusia saja yang dapat memahami dan mengerti berdasarkan apa yang mereka yakini. Alam yang disebutkan barusan melebihi tingkatannya dibandingkan dengan alam indrawi karena hal itu jauh dari jangkauan akal pikiran manusia.

Selanjutnya kita berpikir tentang diri kita dan apa yang ada di dalamnya. Ketika itu kita menemukan adanya keinginan atau dorongan untuk berbuat sesuatu, entah sesuatu yang baik maupun buruk. Ada dorongan yang mengantar kita menyadari bahwa ada alam lain di atas alam manusia, bahkan sebagian manusia mempercayai adanya Tuhan Pencipta alam semesta dan seisinya. Boleh jadi seperti yang dikemukakan Ibn Khaldun, yang dikenal sebagai ‘Bapak sosiologi’ dapat membuktikan kebenaran adanya alam ketiga ini melalui mimpi-mimpi yang tidak kita pikirkan sebelumnya. Lalu kita melihat dalam tidur dan selanjutnya terbukti di alam nyata.

Coba kita renungkan sejenak, setelah meninggalkan hiruk-pikuk kehidupan anda. membayangkan Kekuatan Yang Maha Kuasa yang mengatur alam semesta ini. Anda terdorong untuk berhubungan dan menyatu dengan-Nya. Itulah bisikan fitrah tentang wujud dan kekuasaan Tuhan. Apapun yang terjadi dalam kehidupan manusia atau yang berkaitan dengannya, maka ia tidak keluar dari sesuatu yang jelas sebabnya atau yang tidak diketahui sebabnya.

Kita dapat melakukan upaya untuk menghindari segala sesuatu yang tidak kita senangi, bila hal tersebut diketahui sebabnya, misalnya terjadi kebakaran dapat kita hindari dengan berupaya menghindarkan kobaran api. Meski demikian, banyak hal yang tidak kita ketahui secara persis sebabnya sehingga kita namai kebetulan. Atau jika terlalu banyak kemungkinan suatu penyebab sehingga sukar untuk menentukan langkah menghindar. Dari sinilah kita pada akhirnya kembali dan berserah diri kepada Allah Sang Pencipta dan Pengatur segala sesuatu sebab, setelah melakukan apa yang kita usahakan.

Seandainya dalam kehidupan ini tidak ada sesuatu yang tidak kita ketahui penyebabnya, maka rasa takut dan harapan tidak akan hinggap di hati manusia, dan apabila keduanya tidak ada maka akan seperti yang tertulis dalam filosof muslim, Abu Nashr Muhammad al-Farabi (Wafat 950 M). “Tidak akan ada peraturan baik dalam bidang syariat maupun politik, karena tanpa rasa takut dan harapan seseorang tidak akan melakukan sesuatu untuk esok harinnya, dan tidak pula seorang yang dipimpin akan mematuhi pemimpinnya. Pemimpin pun tidak akan memperhatikan sesuatu yang dipimpinnya. Tidak ada seorang pun yang akan berbuat baik kepada selainnya. Bahkan tidak seorang pun akan taat kepada Tuhan, tidak juga akan ada yang mempersembahkan kebajikan.

Demikianlah harapan dan rasa takut sungguh merupakan kebutuhan manusia dalam hidup ini, sedangkan harapan dan rasa takut itu berada di luar alam indrawi manusia, serta berkaitan erat dengan wujud yang Maha Agung, Allah SWT.

No comments: